Minggu, 20 April 2008


Bila Ibu Boleh Memilih

Anakku...Bila ibu boleh memilihApakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmuMaka ibu akan memilih mengandungmu?Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran AllahSembilan bulan nak...engkau hidup di perut ibuEngkau ikut kemanapun ibu pergiEngkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaanEngkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mataAnakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmuMaka ibu memilih berjuang melahirkanmuKarena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmuAdalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surgaKarena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakanDan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berduaMalaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapunDan ketika engkau hadir, tangismu memecah duniaSaat itulah...saat paling membahagiakanSegala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kitaRasulullah di telinga mungilmuAnakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,Maka ibu memilih menyusuimu,Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berhargaMerasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakanAnakku...
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapatAtau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzleMaka ibu memilih bermain puzzle denganmuTetapi anakku...Hidup memang pilihan...Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan meranaMaka maafkanlah nak...Maafkan ibu...Maafkan ibu...
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilangPercayalah nak...Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibuPercayalah nak...Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu...

Tidak ada komentar: